Sabtu, 19 November 2016

Karangan Fisika 3




Hari ke 3

Jum’at , 12 Agustus 2016

 Hari ini sangat sejuk sekali awan mendung hitam keabua abuan jam menunjukan pukul 09:00 aku dan sahabatku maydiana berjalan kaki di tengah keramaian orang orang yang sibuk dengan pekerjaannya masing masing. Kamipun terus berjalan dan menikmati suasana yang sejuk dan nyaman itu, setelah cukup lama kami berjalan akhirnya kamipun sampai di sebuah tokoh tujuan kami, tanpa menunda waktu kami langsung berpencar mencari barang barang yang akan kami belih. Setelah kami sudah cukup lama di dalam tokoh itu mencari barang barang yang akan kami beli, kamipun ke kasir untuk membayar belanjaan kami dan ketika kami mau membayar tiba tiba angin kencang dan di susuli dangan guruh yang bergemuruh sangat besar tak lama kemudian  ada suara petir yang mengerikan langsung turun hujan. Kami semua yang ada ditokoh itu terkejut dan takut dengan kejadian suara guruh dan petir yang sangat mengerihkan itu. Setelah kami selesai membayar kami duduk di depan tokoh menunggu hujan redah, sembari menunggu saya duduk merenung dan tiba tiba di pikiran saya mengatakan kenapa bisa terjadi petir ?

Saya penasaran sekali mengnai proses terjadinya petir dan saya browsing internet tetang proses terjadinya petir, dan prosesnya itu sangat menarik sekali karena ternyata hal itu merupakan materi fisika yang sudah pernah saya pelajari saat di bangku sekolah. Saya mau bebagi ni tentang proses terjadinya petir.
Timbulnya petir akibat loncatan muatan listrik statis di ionosfir.Loncatan muatan listrik terjadi pada saat muatan listrik bergerak secara bersama-sama. Kejadian ini disebut pengosongan listrik statis. Pengoongan itu ditunjukkan oleh sambaran petir
Dari mana asal muatan listrik di ionosfir? Kalau pada lapisan ionosfir tidak terdapat awan, mungkinkah petir itu terjadi?

Ionosfer / Ionosfir Ketebalannya ionosfer : 50 – 100 km
Adalah lapisan yang bersifat memantulkan gelombang radio. Karena ada penyerapan radiasi dan sinar ultra violet maka menyebabkan timbul lapisan bermuatan listrik yang suhunya menjadi tinggi. Tidak, karena petir itu terjadi karena adanya awan bermuatan. dan ketika awan yang bermuatan itu melepaskan muatannya maka akan terjadi petir.

Muatan listrik dapat hilang dengan pengosongan. Pengosongan terjadi apabila tersedia suatu jalan bagi elektron-elektron untuk mengalir dari suatu benda bermuatan ke benda lain. Perpindahan muatan listrik statis dari satu benda ke benda lain disebut penetralan atau pengosongan muata n statis. Pengosongan itu lazim juga disebut pentanahan, karena muatan itu sering dikosongkan dengan cara menyalurkan ke tanah. Pengosongan muatan statis di udara dapat terjadi sangat besar sehingga menimbulkan suara dahsyat yang kita sebut guntur. Proses terjadinya petir dapat dijelaskan pada Gambar 11a, 11b, dan 11c. Bacalah keterangan

ketiga gambar tersebut.
Apakah yang dimaksud dengan “jalan bagi elektro” dalam hal ini? Bagaimana terbentuknya “jalan” tersebut?
Bagaimana penyaluran muatan ke tanah dilakukan?
Arus sambaran petir yang mengenai finial harus secara cepat dialirkan ke tanah dengan pengadaan sistem penyaluran arus petir melalui jalan terpendek. Dimensi atau luas penampang, jumlah dan rute penghantar ditentukan oleh kuadrat arus impuls sesuai dengan tingkat perlindungan yang ditentukan serta tingginya arus puncak petir. Pada penangkal petir, Muatan listrik akan mengalir ke bawah dengan aman melalui kabel logam , dan masuk ke dalam tanah. Itulah yang di sebut jalan bagi elektro.
Apakah setiap awan yang bermuatan akan selalu menyebabkan terjadinya petir? Bagaimana anda menjelaskan secara fisika jawaban anda?
Ketika langit berawan, tidak semua awan adalah awan petir. Hanya awan cumulonimbus yang menghasilkan petir. Petir terjadi karena pelepasan muatan listrik dari satu awan cumulonimbus ke awan lainnya, atau dari awan langsung ke Bumi. Petir terjadi akibat perpindahan muatan negatif menuju ke muatan positif. Menurut batasan fisika, petir adalah lompatan bunga api raksasa antara dua massa dengan medan listrik berbeda. Yaitu antara awancumulonimbus dengan tanah atau antar awan cumulonimbus.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar