kapilaritas
Suatu pipa yang berlubang kecil
disebut sebagai pipa kapiler. Pipa yang lubangnya bergaris tengah kurang dari 1
mm sudah dapat dianggap sebagai pipa kapiler. Apa yang terjadi jika pipa
kapiler dimasukkan ke dalam zat cair? Untuk itu perhatikan gambar 7.8 berikut.
Gambar 7.8 (a) : Pipa kapiler dimasukkan ke dalam air, ternyata
permukaan air di dalam
Gambar 7.8 (a) : Pipa kapiler dimasukkan ke dalam air, ternyata permukaan
air di dalam pipa kapiler lebih tinggi dari permukaan air di luar pipa kapiler.
Hal tersebut disebabkan adhesi air dengan kaca lebih besar dibandingkan dengan
kohesi antarmolekul air.
Gambar 7.8 (b) : Pipa kapiler dimasukkan ke dalam raksa, ternyata permukaan raksa dalam pipa kapiler lebih rendah dari permukaan raksa di luar pipa kapiler. Hal tersebut disebabkan kohesi raksa lebih besar dibanding adhesi raksa dengan kaca.
Gambar 7.8 (b) : Pipa kapiler dimasukkan ke dalam raksa, ternyata permukaan raksa dalam pipa kapiler lebih rendah dari permukaan raksa di luar pipa kapiler. Hal tersebut disebabkan kohesi raksa lebih besar dibanding adhesi raksa dengan kaca.
Gejala naik turunnya permukaan zat
cair dalam pipa kapiler (pembuluh sempit) disebut kapilaritas. Dari gejala
kapilaritas tersebut diperoleh:
a. Jika adhesi > kohesi, maka:
1) sudut kontak (θ) < 90 derajat;
2) bentuk permukaan zat cair dalam pipa kapiler cekung (miniskus cekung);
3) zat cair dikatakan membasahi pipa kapiler;
1) sudut kontak (θ) < 90 derajat;
2) bentuk permukaan zat cair dalam pipa kapiler cekung (miniskus cekung);
3) zat cair dikatakan membasahi pipa kapiler;
4) ketinggian permukaan zat cair
dalam beberapa pipa kapiler yang berhubungan sebagai berikut.
b. Jika kohesi > adhesi, maka:
1) sudut kontak (θ) > 90 derajat;
2) bentuk permukaan zat cair dalam pipa kapiler cembung (minikus cembung);
3) zat cair dikatakan tidak membasahi pipa kapiler;
4) ketinggian permukaan zat cair dalam beberapa pipa kapiler yang berhubungan sebagai berikut.
Perhatikan gambar 7.11 di samping.
Misalnya sebuah pipa kapiler dengan jari-jari r dimasukkan dalam zat cair
sehingga permukaan zat cair dalam pipa kapiler naik setinggi y dengan sudut
kontak θ. Permukaan zat cair dalam pipa kapiler menyentuh dinding pipa
sepanjang keliling lingkaran sebesar 2π r.
Pada setiap satuan panjang permukaan
zat cair tersebut bekerja tegangan permukaan τ yang arahnya ke atas. Jika
tegangan permukaan diuraikan menjadi komponen mendatar dan vertikal diperoleh:
komponen mendatar sebesar τ sin θ yang saling meniadakan dan komponen vertikal
τ cos θ yang masih berpengaruh. Dengan demikian pada seluruh keliling permukaan
zat cair bekerja gaya tegangan permukaan zat cair (F) sebesar: F = 2π.r. τ.cos
θ.
Gaya sebesar F inilah yang
mengangkat zat cair setinggi y. Dalam keadaan setimbang gaya F ini diimbangi
oleh berat zat cair yang terangkat setinggi y tersebut, sehingga diperoleh: F = W
Y = perbedaan tinggi permukaan zat
cair di dalam dan di luar pipa kapiler (m)
τ = tegangan permukaan (N/m) g = percepatan gravitasi (m/s^2)
θ = sudut kontak r = jari-jari penampang pipa kapiler (m)
ρ = massa jenis zat cair (kg/m^3)
τ = tegangan permukaan (N/m) g = percepatan gravitasi (m/s^2)
θ = sudut kontak r = jari-jari penampang pipa kapiler (m)
ρ = massa jenis zat cair (kg/m^3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar